BERLANGGANAN
Dapatkan informasi tentang Bentara Budaya langsung ke surelmu. Daftarkan dirimu sekarang!

Kembali ke Video

Seni kaligrafi tak melulu soal teknik menggores tulisan indah yang enak dipandang. Sejatinya kaligrafi juga mengasah perilaku, budi, atau akhlak manusia menjadi lebih halus. Filosofi ini diyakini benar oleh Didin Sirojuddin AR, maestro seni kaligrafi di Indonesia. "Kenapa anak-anak muda sekarang sering tawuran? Karena sekarang di sekolah tidak diajarkan lagi kaligrafi," katanya kepada Ilham Khoiri dari Bentara Budaya. Lebih jauh, Didin kemudian mengaitkan seni kaligrafi dengan kehidupan yang damai. Jika seseorang menyukai kaligrafi, maka dia akan mencintai keindahan, termasuk kedamaian dalam kehidupan nyata sehari-hari. "Tuhan itu indah dan mencintai keindahan," lanjut Didin, yang mendirikan Lembaga Kaligrafi Alquran (Lemka) sejak tahun 1985. Menarik penjelasan Didin filsafat seni kaligrafi yang anti kekerasan. Selengkapnya, simak Podcast di Youtube Bentara Budaya bersama Didin Sirojuddin, Part 3. Ini merupakan episode akhir dari total tiga part.