PAMERAN RETROSPEKSI
BENTARA BUDAYA BALI
Pembukaan Jumat 29 September 2023, pukul 18.00 WITA oleh Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn. (Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar)
Pameran untuk umum: 30 September - 04 Oktober 2023, pukul 10.00 -18.00 WITA
Tempat: Dharma Negara Alaya Art & Creative Hub Denpasar, Jl. Mulawarman, Dauh Puri Kaja Denpasar Utara
Pameran bertajuk “Retrospeksi” kali ini menghadirkan foto-foto terpilih dari berbagai peristiwa seni budaya yang pernah diselenggarakan di Bentara Budaya Bali selama kurun waktu 2009-2020. Di samping dokumentasi visual tersebut, pameran diperkaya pula dengan selayang pandang historis, koleksi tanda mata, arsip kliping pemberitaan media, serta kreasi seni rupa peserta workshop Kelas Kreatif Bentara yang telah dikurasi.
Retrospeksi menandai sebuah upaya untuk melakukan kilas balik dan menimbang kembali perjalanan Bentara Budaya Bali yang kini genap berusia 14 tahun. Bila pada Pameran “Refleksi Bambu: Problematika Manusia dan Alam” (4 November 2009), yang menjadi titik penting kehadiran Bentara Budaya Bali, mencoba merenungkan posisi budaya Bali; perombakan kultural dan ekologis yang tengah terjadi, berikut peran seniman sebagai manusia abad kedua puluh satu; maka ekshibisi arsip kali ini merupakan refleksi tentang bagaimana memaknai kehadiran sebuah ruang publik di sebuah kota kreatif dan berwawasan budaya, juga perannya bagi dinamika kesenian dan kebudayaan, khususnya di Bali.
Baca juga : Pameran "Retrospeksi", Memaknai 41 Tahun Bentara Budaya
Pada tahun 2019 Bentara Budaya Bali meraih penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha dari Pemerintah Provinsi Bali sebagai lembaga yang mengabdi pada kerja kreatif serta turut memajukan komunitas seni baik tradisi maupun modern.Tentu layak dicatat serta dimaknai ulang bagaimana historis perjalanan dan peristiwa kebudayaan yang pernah dihadirkan di Bentara Budaya Bali; sebentuk napak tilas kawitan untuk menemukan kembali esensi, filosofi, elan kreatif, juga berbagai kemungkinan sinergi-kolaborasi sebuah ruang publik yang lintas batas dan berkelanjutan.
Pameran “Retrospeksi” ini sekaligus turut memaknai HUT ke-41 Bentara Budaya yang jatuh pada 26 September 2023, terangkai dalam berbagai peristiwa kesenian di tiga kota; Jakarta, Yogyakarta, dan Bali.
Bentara Budaya didirikan pertama kali di Yogyakarta, pada tanggal 26 September 1982. Setelah Yogyakarta, menyusul berdiri Bentara Budaya Jakarta pada 26 Juni 1986, berlokasi di Jalan Palmerah Selatan No. 17. Tujuh belas tahun kemudian, tepatnya 31 Oktober 2003, Bentara Budaya hadir pula di Solo, dengan nama Balai Soedjatmoko. Sementara Bentara Budaya yang keempat, yakni Bentara Budaya Bali diresmikan pada 9 September 2009.
Sejalan visi misi Bentara Budaya, Bentara Budaya Bali secara konsisten menyelenggarakan program seni budaya dengan karakteristik yang terencana, terarah, terukur dan jelas, mengedepankan apresiasi bagi seni-seni tradisi yang membudaya di Bali, hingga ragam ekspresi modern kontemporer yang mewakili semangat kekinian. Tidak sedikit pula program-programnya bertaraf internasional, bekerja sama dengan seniman-seniman maupun lembaga dari manca negara. Selain memberi penghormatan atas capaian para maestro mumpuni Bali dan Indonesia, Bentara Budaya Bali juga membuka ruang bagi para seniman yang telah dan tengah meneguhkan eksistensinya serta mendorong terjadinya perluasan pengetahuan atau transfer of knowledge, melalui agenda-agenda berkala seperti Pameran Seni Rupa, Dialog Sastra, Pustaka Bentara, Sinema Bentara, Akademika Bentara, Bali Tempo Doeloe, Timbang Pandang, Kelas Kreatif Bentara, Langgam Keroncong Bentara, A Tribute to Maestro, Bentara Muda Goes to Campus, Komponis Kini (New Music for Gamelan), termasuk juga berbagai Pertunjukan Tari/Musik/Teater.
Baca juga : Bentara Budaya Melaju Bersama Kebudayaan Indonesia