Sebuah sendang dengan mata air yang jernih dan kerimbunan pohon beringin , merupakan pilihan dari Sultan Hamengku Buwono I dalammenentukan pusat pemerintahan negara Ngayogjakarta setelah palihan Negari dan ditandatanganinya perjanjian Giyanti 1775. Temp at itu bernama Pacethokan dalam hutan Beringan yang kemudian menjelma menjadi kota Yogyakarta . Sultan HBI yang mempunyai bakat arsitektur setelah membuat rancang bangun kraton Surakarta diwaktu mudanya kembali membuat rancang bangun kraton dan kota Jog yakarta dilengkapi dengan sumbu Filosofinya yang menghubungkan Gunung Merapi dan laut selatan.
Banyak sekali muncul ikon -ikon Jogya seiring dalam perjalanan dan perkembangan Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Seperti Kraton, Tamansari , Tugu , Alun -alun d an lain sebagainya belum lagi seperti Gudeg , Batik, Keris dan banyak lagi lainnya.
Rupanya ikon -ikon Jogja inilah yang menarik bagi Sapaku atau Sahabat Pakuningratan sebuah perkumpulan para pecinta seni sekaligus perupa yang berpusat di jalan Pakuningra tan Yogya, walaupun frofesi mereka sebenarnya adalah para Dosen, psikolog , arsitek, bankir, ekonom, dokter dan mantanASN. Karena kecintaan mereka pada senilukis membuat mereka gigih dan pantang mundur menimba ilmu seni lukis bertahun tahun dibawah bim bingan pelukis YuswantoroAdi dan Bambang Heras.
Dahulu ada anggapan bahwa pameran lukisan hanya untuk para pelukis saja, bukan yang lain . Tapi dengan berjalannya waktu kemudian stikma ini berubah, awalnya ada istilah Lukgraf atau lukis Grafis , seorang pegrafis juga melukis , hal ini awalnya juga menjadi perbincangan seru, tetapi akhirnya hampir semua profesi bisa menjadi pelukis, asalkan karyanya memenuhi standart seni lukis dan layak tampil, seperti Almarhummah Astari Rasyid, dokter Auky , Gunawan Muhammad dll
Sapaku kali ini memilih media cat air diatas kertas, sebenarnya ini adalah sebuah pilihan yang berani, karena media cat air ini memerlukan latihan yang cukup lama dan memerlukan kepekaan yang tinggi dalam proses penciptaannya.
Seperti dalam dunia seni fotografi photo hitam putih lebih sulit dari berwarna. Sedangkan pilihan Ikon Jogya yang akan ditampilkan oleh Sapaku antara lain Tamansari , Prajurid lombok Abang, Tari Topeng, pantai Parangtritis, gunung Nglangeran, jalan ikon Yogya, pandai Besi dan lainnya.
Suasana pepohonan hijau yang damai , tenteram dan sejuk menjadi pilihan sebagian kelompok ini , ada juga gerak tari topeng yang dinamis dan dentang palu pandai besi yang menempa senjata tajam.
Dengan teknik transparan cat air ditorehkan diatas kertas sehingga membuat warna menjadi cerah dan segar, hal ini terasa dihampir semua karya yang ditampilkan.
Pameran ini diikuti oleh 12 perupa antara lain : Anggar Adishakti , Dwita H R , Edi Arinto , Ening W, Ernani H W, Ida S, Marie N M, Sita Adis hakti , SM Darmastuti , Susie , Syu li , Wati A , .