Berlangsung sejak Agustus 2021 hingga Februari 2022, Pameran “Mukti Negeriku! Perjuangan Sultan Agung Melalui Goresan S. Sudjojono” menjadi satu pameran yang menyajikan hasil lukisan Sultan Agung dalam goresan-goresan yang digambarkan oleh S. Sudjojono. Mulai dari replika lukisan hingga berbagai penjelasan dan sketsa-sketsa lukisan yang menjelaskan bagaimana Sudjojono benar-benar memperhatikan tiap detail dari lukisan Sultan Agung yang ternama itu. Pameran ini merupakan sebuah kerja sama S. Sudjojono Center, Tumurun Private Museum, dan Kompas Gramedia. Dalam sebuah siniar Pesona Indonesia (21/1), Maya Sudjojono, Iwan Lukminto, Santy Saptari, Ika Wartika dan Glory Oyong menjelaskan bagaimana mula pameran ini.
Pameran ini pada awalnya terselenggara di Tumurun Private Museum karena Maya Sudjojono melihat adanya kesamaan visi dari Sudjojono Center dan Tumurun Private Museum dalam hal edukasi. Adanya rasa ingin memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya mengenai seni kontemporer membuat kedua institusi ini bersepakat untuk menyelenggarakan museum bertajuk “Mukti Negeriku! Perjuangan Sultan Agung Melalui Goresan S. Sudjojono” yang menyajikan potret Sudjojono, sketsa, hingga replika lukisan Sultan Agung.
Salah satu hal yang paling ikonik dari pameran ini adalah lukisan Sultan Agung yang digambarkan secara mendetail oleh Sudjojono. Diketahui dalam membuat lukisan ini, Sudjojono selalu mendahulukannya dengan riset-riset, bahkan hingga ke Belanda. Dari sini kemudian ia membuat sketsa-sketsa mulai dari hal-hal sederhana seperti cara bertarung, pakaian Sultan Agung, posisi duduk, dan lainnya. Setiap informasi dan emosi dari Sudjojono tergambar secara indah dalam lukisan berukuran 3x10 meter. Pesan inilah yang kemudian berusaha disampaikan oleh pameran ini kepada pengunjung bahwa dalam membuat suatu karya yang besar maka adanya penelitian menjadi sangat penting.
Selain menampilkan sketsa dari Sudjojono sendiri, pameran ini juga merilis buku berjudul "Sultan Agung dalam Goresan S. Sudjojono". Buku ini menjelaskan segala hal mengenai proses lukisan Sultan Agung dibuat mulai dari dokumen-dokumen dan catatan-catatan, hingga beberapa sketsa yang menjadi bukti keuletan dan ketelitian Sudjojono dalam membuat lukisan Sultan Agung sendiri. Tak hanya itu, pameran ini juga menggelar acara workshop sketsa bersama sketcher profesional, Jevi Alba. Bekerja sama dengan Bentara Budaya, acara ini bertujuan untuk memaksimalkan sisi edukasi, harapannya pengunjung selain mengetahui detail dan kisah di balik lukisan Sultan Agung, pengunjung bisa lebih tahu mengenai cara membuat sketsa yang baik.
Pameran ini tentunya sangat layak untuk dikunjungi jika sedang berkunjung ke Kota Solo. Selain memiliki deskripsi yang mudah dimengerti dan penjelasannya yang lengkap, pameran ini bisa membuat pengunjung lebih tahu kemegahan dari lukisan Sultan Agung yang digambarkan oleh Sudjojono. Tentunya pameran ini hadir memang sebagai satu sarana edukasi bagi masyarakat tentang eksistensi seni modern yang bisa menjadi inspirasi bagi pengunjung untuk terus membuat karya-karya selanjutnya. Harapannya, akan lahir generasi penerus Sudjojono yang memiliki nasionalisme tinggi dan teliti dalam membuat karya-karyanya.