BERLANGGANAN
Dapatkan informasi tentang Bentara Budaya langsung ke surelmu. Daftarkan dirimu sekarang!

Kembali ke Seniman
Sumber: sejarahlengkap.com

AFFANDI

AFFANDI (1907-1990). Lahir di Cirebon, tahun 1907. Ia gemar menggambar sejak kecil dan menyimpan bakat yang luarbiasa. Bakatnya ini sudah menonjol saat ia menempuh pendidikan dasar MULO di Bandung. Ia kemudian pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan menengah (AMS). Di Jakarta ia tinggal pada keluarga seniman Yudhokusumo. Di sini pula ia berkenalan dan bersahabat dengan Sudjojono, anak angkat keluarga Yudhokusumo. Sudjojono-lah yang memperkenalkan teknik lukis cat minyat kepada Affandi. Di masa remaja ini Affandi sempat juga magang pada pelukis poster bioskop, Tutur.

Ketika Sudjojono membentuk Persagi, 1938, di Jakarta, Affandi, Hendra, dan Barli membentuk kelompok serupa di Bandung. Affandi, seperti juga Sudojono, terasah keterampilan melukis dan kepekaan intelektualnya di masa-masa revolusi kemerdekaan. Ia terlibat dalam berbagai sanggar dan organisasi seniman. Inilah pengalaman yang menjadi sumber semangat yang terus mewarnai lukisan-lukisannya yang penuh gerak itu. Ia mengisi kanvasnya dengan semangat hidup rakyat kecil dengan segala kegiatannya. Meskipun tak jarang juga ia melukis pemandangan alam.

Affandi percaya betul pada aliran semangat yang bergerak dan bergolak dalam proses melukis. Maka, cat yang langsung diplototkan ke kanvas (tubisme), guratan jari, sapuan telapak tangan langsung ke permukaan kanvas, adalah cara untuk mewujudkan semangat yang bergolak itu ke atas kanvas. Lukisannya, yang awalnya berteknik dan bertema realis, makin hari makin dipenuhi kesan ekspresionis yang khas Affandi.

Tak terhitung pameran yang pernah diikuti dan digelarnya, baik di dalam maupun luar negeri. Ia memperoleh sejumlah penghargaan, antara lain: Anugerah Seni Indonesia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1969; gelar Doktor Honoris Causa dari University of Singapore, 1974; dan penghargaan Dag Hammarskjoeld dari pemerintah Italia. Karya-karyanya juga dikoleksi oleh berbagai lembaga penting di dalam maupun di luar negeri.

Karena itu semua, tak berlebihan jika ia disebut sebagai Maestro Seni Lukis Modern Indonesia.