RADAR JOGJA – Pelukis senior Djoko Pekik menggelar pameran tunggal di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY). Bertajuk Gelombang Masker, pameran ini menyajikan 23 karya seni lukis. Terdiri dari koleksi-koleksi lama maupun terbaru milik pelukis berusia 85 tahun ini.
Melalui pameran ini, Djoko Pekik mengajak para seniman untuk terus berkarya. Adanya pandemi Covid-19 bukan halangan bagi kreativitas. Justru dapat menjadi inspirasi untuk terus berkarya.
“Pelukis-pelukis itu nek ra dibantu yo ra kuat. Namanya pelukis itu bukan orang yang cari duit banyak, tidak,” jelasnya saat pembukaan pameran, Sabtu malam (26/3).
Melukis, lanjutnya, tak sekadar coretan dalam kanvas. Setiap isu dan keresahan dapat menjadi ide dalam melukis. Respon rasa kritis yang terbungkus dalam sebuah lukisan.
“Pelukis itu butuh bicara melalui bahasa seni rupa, tidak hanya corat-coret, dijual yo enggak laku. Pelukis itu enggak bisa cari duit, pelukis itu bisanya bicara berontak,” katanya.
Kurator BBY Romo Sindhunata menilai pameran ini merupakan wujud eksistensi seorang Djoko Pekik. Gelombang Masker, lanjutnya, juga merupakan pameran tunggal yang perlu dinanti. Sebuah potret keresahan Djoko Pekik dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri khas lukisan Djoko Pekik, lanjutnya, adalah hadirnya binatang celeng atau babi hutan. Romo Sindhunata mengaku sempat berdebat dengan sang pelukis. Berupa pemaknaan celeng sebagai representasi kritik.
“Saya sempat berdebat, beliau bilang tak ada unsur politis. Tapi celeng dalam lukisan Djoko Pekik itu sudah jelas dan kuat maknanya,” ujarnya.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turut meramaikan pameran ini. Dia hadir untuk melihat dan menjenguk Djoko Pekik. Saat pembukaan, perempuan nyentrik ini sempat menggunakan topeng celeng dan naik ke panggung.
Susi memandang sosok Djoko Pekik sebagai pelukis yang hebat. Memasuki usia 85 tahun tidak menjadi halangan untuk berkarya. Konsep karya juga konsisten setiap waktunya.
“Bapak tidak hanya melukis, tapi juga berbicara lewat kanvas, tapi juga kebanggaan bagi bangsa Indonesia kalau pak Djoko Pekik luar biasa,” katanya.
Dia mendorong agar para pelukis mencontoh semangat Djoko Pekik. Untuk tetap semangat dalam berkarya meski termakan usia. Juga hadir dengan siap kritis melalui goresan kanvas.
“Kalau lihat semangatnya beliau, saya rasa hadirin setuju, luar biasa, semoga tetap berkarya tetap sehat, bapak milik kita semua. Saya salut sama beliau, spirit kemauannya, usia segitu masih luar biasa,” kesannya. (Dwi)