Perbincangan tentang film Eksil terus bergulir. Pertemuan dengan para penyintas peristiwa 1965 di luar negeri memberikan refleksi bagi Lola Amaria. “Jika mereka yang telah ‘dibuang’selama bertahun itu masih memiliki rasa rindu dan cinta pada Indonesia, kenapa kita yang muda-muda ini malah berharap pindah ke negara lain?” ujar Lola. Di sisi lain, Lola juga berharap agar pemerintah mengakui peristiwa kelam di masa lalu, sebagaimana negara lain membuat sebuah monumen kemanusiaan sebagai peringatan tragedi. “Yang dibutuhkan juga pemulihan hak, termasuk rasa aman bagi penyintas, keluarga, serta keturunannya,” tambahnya. Selepas Eksil tidak lagi tayang di bioskop, Lola punya rencana agar film ini bisa diakses publik luas. Ada juga caranya buat komunitas atau teman-teman lain yang ingin memutarnya. Selengkapnya, hanya di Podcast Bentara Budaya episode Lola Amaria part 3!