BERLANGGANAN
Dapatkan informasi tentang Bentara Budaya langsung ke surelmu. Daftarkan dirimu sekarang!

Kembali ke Video

Ida Ayu Wayan Arya Satyani, akrab disapa Dayu Ani, bukan hanya seorang penari dan Dosen di Institut Seni Indonesia Denpasar, melainkan juga koreografer mumpuni yang telah mengkreasi berbagai karya. Dayu Ani bahkan dipercaya mengerjakan koreografi tari untuk film Sekala Niskala (Seen and Unseen) yang disutradarai Kamila Andini, termasuk teater tari The Seen and Unseen, yang melibatkan beberapa seniman lintas negara (Jepang-Australia-Indonesia) produksi bersama Performing Lines, Fourcolours, dan Komunitas Bumi Bajra. Dayu Ani, kelahiran Desa Budakeling, Karangasem, Bali, telah menekuni dunia tari sedini usia 14 tahun di Sanggar Maha Bajra Sandhi, dan hingga kini terus bergiat membina anak-anak muda di sanggar yang sekarang bernama Yayasan Bumi Bajra Sandhi itu. Seni Tari membawanya melawat ke berbagai negara dan berkolaborasi dengan seniman-seniman internasional lintas bidang. Bagaimanakah dunia tari dan kesenian Bali yang ditekuni Dayu Ani, berikut proses kreatifnya selama ini? Seperti apakah upayanya mengolah secara kreatif warisan tradisi tari Bali yang sohor menjadi koreografi yang khas dirinya? Bagaimana pula kisahnya melakukan kolaborasi dan alih kreasi seni yang bersifat lintas bidang, sebagaimana dilakoninya dalam produksi film Sekala Niskala? Simak perbincangan menariknya di Radio Sonora Network dalam Pesona Indonesia, Jumat, 14 Mei 2021, pukul 14.00-15.00 WIB dan live-youtube di @sonorafm92. Program ini merupakan kolaborasi Radio Sonora @sonorafm92 dengan Bentara Budaya @bentarabudaya.jakarta @bentarabudayayk @bentarabudayasolo @bentarabudaya_bali