The Smiling Old Women
Usia senja dan kematian, dua kata kunci ini mengikat pertunjukan perdana “The Smiling Old Women”, hasil kolaborasi Lab Teater Ciputat Indonesia dan Theatre Company shelf Jepang. Kedua kata kunci ini ditarik dari dua naskah sumber yang menjadi inspirasi pertunjukan ini: cerpen Rintrik karya Danarto dan naskah Sotoba Komachi karya Yukio Mishima. Usia senja dan kematian menjadi bahan diskusi utama dalam proses kreatif penciptaan pertunjukan ini. Pertunjukan “The Smiling Old Women” mengeksplorasi pengalaman-pengalaman manusia terkait proses menua dan kematian.
“The Smiling Old Women” berpijak dari pengalaman berhadapan dengan kematian yang digambarkan oleh Danarto dan Yukio Mishima melalui kedua tokoh utama perempuan tua, Rintrik dan Komachi. Dari kedua tokoh utama ini dapat ditarik bagaimana arti menua, yang berarti akan melihat kematian itu berulang kali, hingga menjadi terbiasa.
Pertunjukan perdana “The Smiling Old Women” merupakan karya hasil kolaborasi yang telah berlangsung sejak 2020 dengan metode Crossing Text. Yasuhito Yano dan Bambang Prihadi, kedua sutradara pertunjukan ini, membangun pendekatan crossing text dalam setiap tahapan proses pra produksi. Sejak dimulai dengan pemilihan naskah, pembahasan dan pementasan karya, pelatihan keaktoran, dan pembahasan artistik dipayungi oleh pendekatan ini.
Baca juga : Pertunjukan The Smiling Old Women di Bentara Budaya Jakarta, Soroti Usia Senja dan Kematian