Bentara Budaya Logo Bentara Budaya Logo
BERLANGGANAN
Dapatkan informasi tentang Bentara Budaya langsung ke surelmu. Daftarkan dirimu sekarang!
Kembali ke Agenda

RE-IDENTIFY

Pameran NFT

Astra Internasional

Bentara Budaya Jakarta | 14-22 Juli 2023 | Pukul 10.00-18.00 WIB

RE-IDENTIFY
Sumber: Dok. Bentara Budaya

Pembukaan pameran: Kamis, 13 Juli 2023, pukul 19.00 WIB oleh Bapak Muhammad Neil El Himam (Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf).
Pameran akan berlangsung: 14-22 Juli 2023, pukul 10.00-18.00 WIB

--------------------------------------------

Temukan Identitas Manusia di Era Industri 4.0 dengan "𝐑𝐞-𝐈𝐝𝐞𝐧𝐭𝐢𝐟𝐲"

Tak lama lagi, dunia akan menyambut era Industri 5.0 setelah melalui Revolusi Industri 4.0 yang mengubah tatanan global. Keberhasilan menggabungkan kecerdasan manusia dengan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan robotika telah melahirkan inovasi yang luar biasa. Gaya hidup dan interaksi manusia berubah secara dinamis.

Kemudahan teknologi hampir memenuhi semua kebutuhan sehari-hari kita, dari makanan, transportasi, hingga hiburan. Media sosial juga telah mengalami perkembangan pesat, memungkinkan kita untuk memamerkan diri, membangun merek pribadi, dan bahkan berbelanja. Semua dapat diakses 24 jam penuh, memperlebar batas-batas geografis.

Namun, di tengah perubahan ini, identitas manusia menjadi hal yang fluid, berubah-ubah, bahkan hampir tak terbatas. Bagi penyedia teknologi informasi, kita dianggap sebagai data atau angka yang dapat dikategorikan sesuai kepentingan. Namun, sebagai individu, kita memiliki kesempatan untuk menampilkan diri dengan identitas yang diinginkan, menciptakan multi identitas yang fleksibel.

Namun, siapa sebenarnya kita? Apakah kita hanyalah individu yang menjalani rutinitas sehari-hari? Ataukah kita terjebak dalam tren media sosial yang mengharuskan kita berubah-ubah identitas? Dalam menghadapi era Industri 4.0 yang terus berubah, penting bagi kita untuk melakukan "re-identify", menggali jati diri dan menemukan identitas sejati.

Bentara Budaya bersama Astra Internasional menghadirkan pameran "𝐑𝐞-𝐈𝐝𝐞𝐧𝐭𝐢𝐟𝐲" yang akan mengeksplorasi tema ini.

Baca juga : Satu Ruang Inkubasi Bernama LAB NFT

Baca juga : Eksplorasi Diri Lintas Ruang

RUANG PAMERAN
A. C. ANDRE TANAMA
Lahir di Yogyakarta, 1982. Selain berkarya seni ia juga mengajar di ISI Yogyakarta. Pernah memberikan kuliah umum dan workshop tentang seni cetak grafis di Silpakorn University, Thailand (2014) dan di Eszterházy Károly University, Hungary (2019). Karya seni cetak cukilnya sebagai poster film SITI dianugerahi Dewantara Award dari Kemendikbud RI (2015). Penghargaan lain terkait seni cetak grafis yang pernah diraih, antara lain: Pemenang Pertama Trienal Seni Grafis Indonesia II dari Bentara Budaya Jakarta (2003), Academic Art Award I (2007), serta tiga kali mendapatkan Penghargaan Karya Seni Grafis Terbaik Dies Natalis ISI Yogyakarta (2002, 2003, 2005). Karya cetak cukil kayunya juga menjadi ilustrasi buku Penembak Misterius, kumpulan cerpen Seno Gumira Ajidarma, edisi cetak ulang terbaru. Beberapa kali berpameran seni rupa, baik di dalam maupun di luar negeri, di antaranya: Malaysia, Singapore, Italy, Switzerland, USA, Netherland, dan Portugal. Tahun 2020 karya seni cetak cukilnya lolos dalam seleksi 3rd ASEAN Graphic Arts Competition and Exhibition di Vietnam. Buku yang pernah dipublikasikan, antara lain: Touch of Heaven (2009), The Tales of Gwen Silent(2010), Agathos(2012), serta dua buku cerpen berjudul N: Sejimpit Cerita (2016), SAN: Sejimpit Hikajat 1,51 Malem (2017). Selain buku ini, buku terbarunya berjudul Cap Jempol: Seni Cetak Grafis dari Nol (2020).
Aditya Diveranta
Seorang jurnalis yang menyempatkan sebagian waktunya untuk bereksplorasi seni dan teknologi pada medium suara. Mengagumi dan menghayati eksplorasi bunyi setidaknya sejak 2009. Menuangkan persona musiknya di internet dengan moniker "Dataritma".
Erna W Wiyono
Lahir di bulan Oktober, menekuni dunia tulis menulis semenjak duduk di bangku kelas 4 SD, dan masuk di dunia lukis dari tahun 2009, Buku puisi tunggalnya terbit di tahun 2018, TEA WITHOUT SUGAR, karya tulisnya diterbitkan di sejumlah antologi puisi bersama antara lain Rampai Serenade Rasa, Pustaka Kata (2015),Mengulum Usia, Pustaka Kata (2015), The First Drop Of Rain (2017), A Skyful Of Rain (2018), 101 Penyair Maya, Genre Buku Yogyakarta (2019), 100 Penyair Antologi Puisi Binjai (2019), 1000 tahun jejak peradaban situs kota Cina dalam puisi, Kosambi (2019), Kepada pedang dan nyala api, KKK (2020). karya tulisnya juga dimuat di beberapa media online dan cetak; fimela. com,Majalah Purakasastra (2019), theAsianparent community. Beberapa pameran yang pernah diikuti antara lain: Face Painting Tutup Tahun, Pesona Alam Spa & Resort Agung Sedayu Grup (2015-2016), Pameran Lukisan perempuan Enam Serangkai, TIM (2018), Pameran Perupa Perempuan Bogor I’mInLove, Rumah dinas walikota Bogor (2019), Pameran Daring Manifesto VII “Pandemi”,Galeri Nasional Indonesia (2020). Pameran Seni Lukis Karya Wanita Pelukis Indonesia 10-16 April 2021, Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta (2021). Playground Exhibition, Galeri Saku (2021). Pameran seni Rupa Koleksi Nasionak #3 POROS/ Partisipasi Publik, Galeri Nasional Indonesia (2021), Pameran Kolektif Tersajakkanlah “Merajang Koma” @2madison gallery (2022). AN ART PROJECT BY SELPHIE BONG, #BOSOMBARTER, celebrating Women, Breaking Stigma Fundraising Exhibition @Pacific Place Jakarta (2022). FB : Erna Winarsih Wiyono (Na) IG : @na_wiyono Email : ernawinarsihwiyonomeetup@gmail.com (Data dari katalog "Nujudibumi", 2022)
Ersta Andantino
Lahir di Nganjuk, 20 Agustus 1970. Pernah kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Kesenian Jakarta. Aktif menulis dan melukis , Beberapa pameran yang pernah diikuti antara lain : Pameran Fotografi : Baca Merah Putih, Galeri Cipta II TIM (2012), Pameran Sketsa : Jejak Garis Kota. Galeri Cipta III TIM (2016), Pameran Sketsa Festival Merah Putih, Plaza Ekalokasari (2016), Pameran Karya Ilustrasi Festival Merah Putih : Pohon-pohon Ikonik Kota Bogor di Plaza Ekalokasari (2017), Pameran Sketsa Festival Merah Putih, Cibinong City Mall dan Botani Square (2018), Pameran Sketsa Urban, Galeri Nasional (2019). Beberapa karya tulis yang diterbitkan : Novel : Saat Pulang (2005), Karang (2011), Wuni (2015), Erika, (2018), Insomnia (2020). Cerpen : Beberapa cerpen dimuat di Majalah Hai, Femina, Sekar, Story dan Koran Kompas. Puisi : Antologi Puisi Lingkungan Hidup ; Cerita Dari Hutan Bakau, Antologi Puisi (1993). Antologi Puisi 8 tahun Lapindo ; Gemuruh Ingatan (2014), Antologi Puisi Dari Negeri Poci ; Negeri Laut (2015), Komik kolaborasi : Karang (2019), Santini (2021), Perupa Perempuan Bogor n’ Friends “While I Was Art Home” di Rancamaya Bogor (2021) . Email : e.andantino@gmail.com (Data dari katalog "Nujudibumi", 2022)
Rotua Magdalena P. Agung
Menyelesaikan studinya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Sampai sekarang masih aktif sebagai pengajar di Sekolah Tinggi Desain Interstudi dan Binus Internasional. Pengajar pada Artist in residence di Pica Institut Perth, Australia. Pengajar pada Khasiwa Bunka Jepang. Pengajar pada Artist in residence di Como Antonnio Rati foundation, Italia. Founder Komunitas Rumah Galeri Cinta Damai Peduli terhadap Hewan. Manajemen dan Konsultan untuk Perup. Juri pada Lomba Lukis dan Poster Nasional. Sampai sekarang masih aktif sebagai Kurator pada beberapa pameran dan Juri pada Lomba Lukis dan Poster Nasional. Selama karirnya, beliau telah meraih beberapa penghargaan, antara lain sebagai finalis Philip Morris Art Awards pada tahun 2005 dan sebagai Mahasiswa Terbaik Seni Grafis IKJ dan Majalah Tempo pada tahun 1992 dan 1993. Selain itu, beliau juga mengikuti program artist in residence di Tokyo Geidai pada tahun 1997, di Como, Italia pada tahun 1997, dan di Curtin University, Perth, Australia pada tahun 1995.