Pameran Audio Lawasan
“PELANTANG”
Peresmian Pameran: Jumat, 26 Agustus 2022, pukul 19.00 WIB, oleh dr. Didi Sumarsidi (Ketua Padmaditya-Pecinta Audio)
Pameran Berlangsung: 27-31 Agustus 2022, pukul 10.00 - 21.00 WIB
Tempat : Bentara Budaya Yogyakarta, Jl. Suroto No 2, Kota Baru, Yogyakarta
PELANTANG
Bermula dari sebuah koran lama bernama BENTARA HINDIA di jaman Belanda tahun 1912 kami melihat sebuah ilustrasi sosok Bentara (utusan raja) sedang menungang kuda sambil mewartakan perintah raja dengan PELANTANG atau corong.
Hal ini memberikan inspirasi kepada kami untuk memamerkan pelantang ini pada awal peringatan 40 tahun Bentara Budaya .
Nama Bentara Budaya pertama kali dipilih oleh teman-teman Wartawan Kompas seperti Sindhunata dan Gm Sudarta bersama Jakob Oetama selaku CEO Kompas Gramedia untuk menamai lembaga kebudayaan yang baru didirikannya
Nama Bentara dipilih karena Kompas Gramedia memang mempunyai sebuah yayasan bernama Bentara Rakyat yang dibentuk oleh PK Ojong dan Jakob Oetama tahun 1960 an karena lembaga baru ini bergerak dalam bidang Kebudayaan maka jadilah nama Bentara Budaya untuk lembaga kebudayaan milik Kompas Gramedia ini , dan pertama kali dibuka di Yogyakarta pada tanggal 26 September 1982 .
Pameran Audio
Pelantang
Pelantang adalah sebuah alat untuk membuat suara menjadi nyaring atau nama lainnya pengeras suara, dijaman dahulu sebelum ada listrik maka dibuat orang pelantang dari lembaran logam seperti seng yang dibentuk menyerupai corong dengan ukuran sekitar 60 sampai 70 cm tingginya dengan diameter 35 cm mengerucut dan ditambahkan tangkai sebagai peganggannya
Pelantang ini di tiap daerah mempunyai nama beragam di Yogya bernama Wadah Kondo di Batu Malang dinamakan Banteran dan Surakarta Corong Congor . Nama nama yang unik.
Pelantang ini dipergunakan dimasa lalu oleh utusan raja (bentara) untuk mewartakan kepada khalayak ramai tentang pengumuman kerajaan, kemudian untuk Azan dari Masjid masjid dan untuk mengumpulkan orang di pasar-pasar bahkan untuk komentator olahraga dan Pandu (pramuka) di alun-alun atau tanah lapang.
Dalam perkembangannya Pelantang ini kemudian menjadi loudspeaker seperti Horn dan Megaphon dan terus berkembang dari waktu kewaktu
Dengan diketemukannya listrik lalu muncul industri ,Radio, Piringan Hitam ,Tape Recorder dan lain lainnya yang membutuhkan alat untuk mengeraskan suaranya .
maka muncullah kemudian model salon salon dari kayu dimasa lalu yang bentuknya sangat beragam dari yang klasik sampai yang vantage , dan sekarang bentuknya kotak speaker dengan bebagai merk , dari merk Philip, Yamaha sampai merk Bosye.
Itu semua yang akan kami pamerkan dalam pameran Audio Pelantang dengan tujuan untuk menambah wawasan pada generasi muda bagaimana perjalanan pengeras suara dari masa kemasa di Indonesia.
Dalam pameran ini Bentara Budaya bekerja sama dengan Padmaditya sebuah perkumpulan pecinta Audio di Yogyakarta.
Hermanu
Kurator Bentara Budaya.
Sahabat Bentara dapat mengunjungi pameran sesuai jadwal di atas. Registrasi kunjungan melalui link perdaftaran bertanda merah!